Home / Sports / Timnas Indonesia Ditahan Imbang Lebanon: Dominasi Tanpa Gol, Ketajaman Jadi PR Serius

Timnas Indonesia Ditahan Imbang Lebanon: Dominasi Tanpa Gol, Ketajaman Jadi PR Serius

SURABAYA — Timnas Indonesia harus puas berbagi hasil imbang 0-0 melawan Lebanon dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025). Meski tampil dominan sepanjang pertandingan, skuad Garuda gagal memanfaatkan peluang menjadi gol, memperlihatkan kelemahan serius di lini serang.

Sejak menit awal, anak asuh Patrick Kluivert tampil menekan dengan penguasaan bola mencapai lebih dari 70 persen. Kombinasi umpan sayap yang dipimpin Miliano Jonathans berkali-kali membuka ruang di kotak penalti lawan. Namun, eksekusi akhir dari Stefano Lilipaly, Mauro Zijlstra, maupun pemain pengganti tetap tidak berbuah gol.

Lebanon yang lebih banyak bertahan hanya sesekali melakukan serangan balik, mencatat satu tembakan tepat sasaran sepanjang laga. Di sisi lain, kiper Emil Audero tampil solid dengan sejumlah penyelamatan, memastikan gawang Garuda tetap aman.

Perubahan posisi pemain juga dilakukan Kluivert. Kevin Diks yang biasanya menempati fullback kanan dipasang sebagai stoper, sementara Calvin Verdonk dicoba di lini tengah. Adaptasi ini memperlihatkan fleksibilitas, tetapi serangan Indonesia tetap menemui jalan buntu.

Hasil ini terasa kontras dengan kemenangan telak 6-0 atas Chinese Taipei beberapa hari sebelumnya. Publik menilai ada ketergantungan pada momen tertentu dan belum konsistennya ketajaman lini depan. “Secara permainan kita dominan, tapi memang penyelesaian akhir masih jadi pekerjaan rumah,” ujar Kluivert dalam konferensi pers usai laga.

Dari sisi peringkat FIFA, Indonesia masih mendapat tambahan poin meski tipis. Hasil melawan Chinese Taipei dan Lebanon membuat Garuda naik satu strip ke posisi 117 dunia. Angka ini penting jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di mana Indonesia akan menghadapi lawan berat seperti Arab Saudi dan Irak.

Bagi banyak pihak, hasil imbang ini menjadi pengingat bahwa dominasi tanpa efektivitas tidak cukup di level internasional. Garuda butuh mesin gol yang mampu mengonversi peluang, terutama ketika menghadapi tim dengan pertahanan solid.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *