KOTA MALANG, 8 Desember 2025 – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) hari ini menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di beberapa lokasi strategis. Kegiatan ini merupakan langkah antisipatif Pemkot menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan serta menekan laju inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Ir. Eko Setyawan, dalam keterangannya menyatakan bahwa GPM ini fokus menyediakan komoditas utama yang harganya mulai merangkak naik, terutama beras, telur, minyak goreng, dan cabai.
“Kami memastikan bahwa stok pangan untuk Malang Raya aman hingga tahun baru. GPM ini bukan hanya soal menjual murah, tapi juga memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga distributor,” ujar Eko Setyawan.
Stabilisasi Harga dan Pengawasan Ketat
Dalam GPM kali ini, masyarakat dapat membeli beras dengan harga rata-rata Rp 12.000 per kilogram, yang jauh lebih rendah dari harga pasar yang mencapai Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per kilogram. Selain itu, telur ayam, yang sempat mengalami kenaikan signifikan, dijual kembali pada kisaran Rp 27.000 per kilogram.
Pemkot Malang juga berkolaborasi dengan Bulog dan sejumlah stakeholder untuk menjamin kualitas dan kuantitas barang. Sembilan bahan pokok (sembako) yang tersedia dipastikan memiliki label harga yang transparan.

Layanan Publik Terpadu
Gerakan Pangan Murah ini juga diperkaya dengan layanan publik terpadu. Selain stan pangan, GPM menyediakan:
- Pengecekan Kesehatan Gratis: Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, masyarakat dapat melakukan general check-up ringan.
- Informasi Produk UMKM: Area khusus disiapkan untuk memamerkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
- Sosialisasi Keamanan Pangan: Edukasi kepada warga mengenai pentingnya memilih dan mengolah pangan yang aman dan sehat.
Pelaksanaan GPM ini disambut antusias oleh warga. Salah satu pembeli di Kecamatan Kedungkandang, Ibu Rina (45), mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Sangat membantu, terutama menjelang Nataru. Harga telur dan beras di sini jauh lebih terjangkau. Semoga sering diadakan,” katanya.
Pemkot Malang berencana akan melanjutkan GPM ini secara berkala hingga pertengahan Januari 2026 untuk menjaga momentum stabilisasi harga setelah periode libur panjang.
klik untuk berita ini













