GeloraNews.co.id, Malang – Desa Gadungsari, yang juga akrab disebut Desa Kaligadung, malam itu berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga tumpah ruah di jalan utama desa untuk menyaksikan gelaran karnaval sound horeg yang meriah. Dentuman musik, sorotan lampu, dan pawai budaya berpadu menjadi tontonan yang memukau. Namun, ada satu sosok yang paling mencuri perhatian publik: Flo, sang Diva.
Dengan busana megah berbalut nuansa hijau keemasan serta mahkota besar yang berkilauan, Flo tampil bagai ratu di tengah-tengah rombongan karnaval. Kehadirannya seketika menjadi pusat sorotan, baik dari penonton maupun kamera warga yang berebut mengabadikan momen langka tersebut.
“Flo benar-benar seperti bintang malam ini,” ucap salah seorang warga yang terlihat terpesona.
Flo sendiri dikenal sebagai sosok yang penuh percaya diri dan ekspresif. Posturnya yang menjulang tinggi di antara para penari membuatnya semakin menonjol, seolah menjadi ikon baru dalam dunia karnaval desa. Tidak sedikit masyarakat yang langsung menjulukinya sebagai “Diva Gadungsari”, sebuah gelar yang kini melekat padanya.
Penampilannya bukan sekadar menonjol dari sisi fisik, tetapi juga pembawaannya yang anggun dan kharisma yang terpancar. Saat Flo melambaikan tangan kepada penonton, sorak-sorai menggema di sepanjang jalan. Anak-anak, remaja, hingga orang tua berteriak menyebut namanya, menambah suasana karnaval semakin meriah.
Menurut panitia penyelenggara, keikutsertaan Flo kali ini memang menjadi salah satu kejutan spesial.
“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda tahun ini. Flo adalah simbol keberanian dan kepercayaan diri, dan kami bangga bisa menampilkannya dalam karnaval desa,” ujar salah satu koordinator acara.
Kehadiran Flo diyakini menjadi daya tarik utama yang membuat jumlah penonton meningkat drastis.
Tidak hanya sebagai hiburan, momen ini juga menjadi ajang untuk mengangkat identitas budaya lokal. Dengan kostum bernuansa tradisional dipadu sentuhan modern, Flo dan rombongannya seakan menegaskan bahwa budaya desa bisa tampil megah dan membanggakan. Hal ini sejalan dengan tujuan karnaval sound horeg yang sejak awal digagas sebagai wadah kreativitas sekaligus pelestarian tradisi.
Banyak warga berharap, penampilan Flo tidak berhenti sampai di sini. Mereka ingin sosok sang Diva tetap hadir dalam agenda-agenda besar desa lainnya.
“Flo bisa jadi ikon desa kita. Setiap ada acara besar, harus ada Flo,” kata salah satu tokoh pemuda Gadungsari (Kaligadung) yang ditemui di lokasi.
Gelaran karnaval malam itu pun ditutup dengan pesta kembang api, namun nama Flo masih terus disebut-sebut hingga acara usai. Tak heran jika kehadiran Diva Gadungsari atau Kaligadung ini akan dikenang sebagai salah satu momen paling berkesan dalam sejarah karnaval sound horeg di desa tersebut.
(Gondronk)












