Home / Berita Terkini / Cakupan Program Makan Bergizi Gratis di Kota Malang Baru Sentuh 8 Persen Sekolah, Pemkot Dorong Perluasan dan Pengawasan Kualitas

Cakupan Program Makan Bergizi Gratis di Kota Malang Baru Sentuh 8 Persen Sekolah, Pemkot Dorong Perluasan dan Pengawasan Kualitas

Malang, 5 November 2025 — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat mulai berjalan di Kota Malang. Meski mendapat sambutan positif, cakupan program ini masih tergolong terbatas dan perlu dukungan lebih besar agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata oleh seluruh pelajar.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, dari total sekitar 404 sekolah di wilayah ini — terdiri dari 287 SD dan 117 SMP — baru 35 sekolah yang menerima manfaat program MBG. Jumlah tersebut setara dengan 8,66 persen dari total sekolah di Kota Malang.

Salah satu dapur penyedia layanan MBG, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Morse di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Klojen, telah memproduksi 3.200 porsi makanan per hari untuk pelajar di sembilan sekolah. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan hingga mencapai 4.000 porsi per hari, dengan sasaran tambahan bagi ibu hamil dan menyusui.

“Program ini sangat baik untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak. Kami berharap kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga lain bisa mempercepat perluasan layanan ke seluruh sekolah,” ujar Wahyu Hidayat saat meninjau dapur SPPG Morse, awal pekan ini.

Selain dapur Morse, Pemerintah Kota Malang juga tengah menyiapkan dapur baru di Jalan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, yang ditargetkan mampu memproduksi hingga 4.800 porsi per hari. Dapur tersebut direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025 untuk menjangkau sekitar 40 sekolah di wilayah timur kota.

Meski berjalan cukup baik, Pemkot Malang mengakui masih ada kendala terutama dari sisi pendanaan dan pemerataan distribusi. Hingga kini, belum semua sekolah bisa dilayani karena anggaran daerah belum cukup menopang pelaksanaan program berskala besar. Pemkot pun berharap dukungan dari pemerintah pusat terus ditingkatkan agar pelaksanaan program nasional ini lebih efektif di tingkat daerah.

Sementara itu, pengawasan kualitas bahan pangan dan proses pengolahan makanan juga menjadi fokus utama. Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang kini rutin mengambil sampel bahan pangan dari dapur SPPG untuk diuji laboratorium, guna memastikan seluruh menu aman dan layak konsumsi.

Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan tidak hanya menjadi upaya pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak sekolah, tetapi juga sebagai langkah nyata pencegahan stunting dan peningkatan konsentrasi belajar siswa.

“Kami ingin setiap anak di Kota Malang berangkat sekolah dalam keadaan sehat, gizi tercukupi, dan siap belajar dengan semangat,” tambah Wahyu.

Ke depan, Pemkot Malang berkomitmen memperluas cakupan program MBG melalui kemitraan dengan sektor swasta, lembaga pendidikan, serta UMKM penyedia bahan pangan lokal, agar manfaat program ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Malang.

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *