Home / Headline News / BERITA TERKINI: GUNUNG SEMERU KEMBALI ERUPSI, STATUS SIAGA

BERITA TERKINI: GUNUNG SEMERU KEMBALI ERUPSI, STATUS SIAGA

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Meskipun statusnya telah diturunkan, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih mengalami erupsi letusan secara berkala.


🔥 Aktivitas Terkini: Letusan dan Guguran

Pada hari Senin, 1 Desember 2025 (waktu liputan terakhir), Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi beberapa kali pada pagi hari:

  • Frekuensi: Terjadi 3 kali erupsi pada Senin pagi.
  • Tinggi Letusan: Kolom letusan awan panas teramati mencapai ketinggian sekitar 700 hingga 900 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya.
  • Gempa Vulkanik: Tercatat ratusan kali gempa letusan dan guguran pada hari-hari sebelumnya, menunjukkan bahwa potensi erupsi masih tinggi.
  • Guguran Lava: Guguran lava pijar masih teramati meluncur intensif di sepanjang aliran sungai Besuk Kobokan.

🟠 Status Gunung Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menyesuaikan status aktivitas Gunung Semeru.

Status Saat IniLevel III (Siaga)
Perubahan StatusDiturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) per 30 November 2025, seiring penurunan parameter seismik vulkanik yang menunjukkan fase relaksasi vulkanik.

PVMBG Menekankan: Meskipun status turun ke Siaga, aktivitas gunung masih sangat tinggi dan bahaya erupsi masih mengintai.

⛔ Rekomendasi dan Zona Bahaya

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk mematuhi rekomendasi dari PVMBG dan tidak melakukan aktivitas di zona-zona bahaya:

  1. Jalur Awan Panas: Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
  2. Sempadan Sungai: Masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
  3. Lontaran Batu: Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari Kawah/Puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu panas (pijar).

🌧️ Ancaman Sekunder: Banjir Lahar Dingin

Curah hujan yang tinggi di sekitar puncak juga memicu ancaman sekunder berupa banjir lahar dingin. Material vulkanik yang menumpuk di lereng Semeru dapat terbawa arus air hujan yang sangat deras, terutama di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak, seperti:

  • Besuk Kobokan
  • Besuk Bang
  • Besuk Kembar
  • Besuk Sat

Pakar vulkanologi juga menyoroti adanya potensi “efek botol soda” di mana hujan memperkuat tekanan erupsi dengan menggerus abu penutup kawah, sehingga letusan dapat terjadi lebih kuat.

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *