Malang – Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Malang, sukses menggelar Amadanom Kopi Festival (AMKOFest) 2025 yang berlangsung meriah di halaman rumah Pak Yasmari, RT 03/RW 02, Amadanom Tengah. Festival yang merupakan puncak dari Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) https://www.umm.ac.id/ ini menjadi ajang inovasi sekaligus pelestarian budaya kopi lokal yang memberikan warna baru bagi warga desa serta para pelaku UMKM setempat.
Acara kolaborasi ini berkat sinergi apik antara mahasiswa UMM dengan Karang Taruna GREAT yang berhasil menghadirkan kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengembangan potensi lokal. Dukungan penuh dari perangkat desa, tokoh masyarakat, serta instansi seperti Koramil dan Kecamatan Dampit menjadikan acara berjalan aman, lancar, dan penuh kehangatan.
“Kami sangat bangga bisa membantu mewujudkan AMKOFest ini sebagai ajang yang tidak sekadar festival kopi, tapi juga menjadi wadah penguatan ekonomi kreatif di desa kami,” kata salah satu mahasiswa PMM UMM yang terlibat.
Festival ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas elemen masyarakat dapat membawa perubahan positif yang signifikan.
Momentum utama AMKOFest adalah pembagian kopi gratis kepada pengunjung, yang memberikan kesempatan langsung mencicipi cita rasa khas kopi Amadanom yang selama ini dikembangkan oleh pelaku UMKM. Hal ini mendapat sambutan hangat, karena kopi menjadi lambang identitas desa sekaligus sumber penghidupan masyarakat setempat.
Selain pengenalan kopi, festival juga menghadirkan lomba seduh kopi Fun Brewing V60, yang membawa suasana kompetisi sportif dan edukatif. Para peserta dari berbagai kalangan berlomba menunjukkan keahlian mereka dalam menyeduh kopi Arabica dengan metode V60, perpaduan teknik modern dan budaya lokal yang mencuri perhatian pengunjung.
Keunikan lainnya, AMKOFest 2025 juga diwarnai dengan rangkaian lomba interaktif dan kreatif seperti jalan sehat, lomba estafet kopi, joget balon, memasukkan paku dalam botol, hingga lomba kreasi masakan kopi untuk kader posyandu. Tidak ketinggalan, lomba fashion show ibu-ibu PKK serta penampilan seni dari siswa SDN 3 Amadanom, SDN 1 Amadanom, TK Kartini, dan MI Al Hikmah semakin memeriahkan acara.
Para pelaku UMKM juga mendapatkan kesempatan besar untuk memperkenalkan produk mereka melalui bazaar UMKM yang berlangsung bersamaan. Momentum ini membuka ruang pemasaran yang lebih luas dan membangun jaringan yang bermanfaat demi pengembangan usaha mereka di masa mendatang.
“AMKOFest bukan sekadar acara tahunan, ini bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga warisan kopi Amadanom sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kita ingin desa ini terus bersinar melalui kopi,” ujar Pj Kepala Desa Amadanom yang hadir dalam acara tersebut.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan AMKOFest 2025, warga Desa Amadanom menunjukan komitmen kuat dalam memajukan kopi lokal sebagai identitas sekaligus potensi ekonomi yang berkelanjutan. Festival ini diharapkan menjadi agenda rutin yang terus menginspirasi inovasi dan mempererat kebersamaan masyarakat.
Menutup acara, salah satu tokoh masyarakat menegaskan, “Kopi bukan hanya minuman, tapi juga simbol semangat dan kebersamaan kami. AMKOFest menjadi bukti nyata bahwa kita bisa berkembang bersama, dari bawah dan oleh warga sendiri.”
AMKOFest 2025 tidak hanya menyuguhkan hiburan dan kuliner, tapi juga membangun harapan baru bagi masa depan Desa Amadanom yang lebih maju dan mandiri melalui kekuatan kopi lokal dan kreativitas warganya.
(Reagan)
