Kota Malang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Perhubungan Kota Malang memastikan bahwa layanan Bus Trans Jatim koridor baru Malang–Batu akan resmi beroperasi pada akhir November 2025. Sebanyak 14 unit bus, termasuk satu armada cadangan, disiapkan untuk melayani rute tersebut. Nantinya, bus ini akan berhenti di 18 titik pemberhentian, yang tersebar di wilayah Kota Malang dan Kota Batu. Rute baru ini diharapkan mampu menjadi solusi mobilitas warga Malang Raya sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang menjelaskan bahwa sekitar 85% kesiapan sarana dan prasarana telah rampung, mulai dari halte, rambu stop, hingga sistem tiket non-tunai. Pemkot Malang juga tengah menata ulang angkutan kota agar dapat berfungsi sebagai feeder atau pengumpan bagi jaringan Bus Trans Jatim. Nantinya, sebagian angkot yang terdampak akan dialihkan menjadi angkutan sekolah gratis pada awal 2026, sementara sopirnya akan dilibatkan dalam operasional armada baru.
Meski demikian, tantangan masih menghadang dari sisi pendanaan operasional. Untuk menjaga keberlanjutan layanan hingga 2026, diperlukan tambahan anggaran sekitar Rp 100 miliar dari total kebutuhan Rp 260 miliar per tahun. Gubernur Jawa Timur menegaskan bahwa layanan Trans Jatim akan tetap beroperasi dengan optimal, sembari pemerintah mencari solusi pembiayaan jangka panjang.
Dengan peluncuran koridor Malang–Batu ini, Trans Jatim terus memperluas jangkauan layanannya sebagai transportasi publik andalan masyarakat Jawa Timur, menghadirkan moda transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.
